BAB
I
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Study Islam
Studi Islam
secara etimologis merupakan terjemahan dari Bahasa Arab Dirasah Islamiyah. Sedangkan Studi Islam di barat dikenal
dengan istilah Islamic Studies. Maka studi Islam secara harfiah adalah kajian
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan Islam. Makna ini sangat umum sehingga
perlu ada spesifikasi pengertian terminologis tentang studi Islam dalam kajian
yang sistematis dan terpadu.
Study Islam secara sederhana
dapat dikatakan sebagai usaha untuk mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan
agama islam. Dengan kata lain studi islama adalah usaha sadar dan sistematis untuk
mengetahui dan memahami serta membahas secara mendalam seluk beluk atau hal-hal
yang berhubungan dengan agama islam, baik ajaran, sejarah maupun
praktik-praktik pelaksanaanya secara nyata dalam kehidupan sehari-hari,
sepanjang sejarahnya.[1]
B.
Urgensi Study Islam
Dari segi tingkatan kebudayaan , agama merupakan universal cultural. Salah
stu prinsip fungsional menyatakan bahwa segala sesuatu yang tidak berfungsi
pasti akan lenyap dengan sendirinya. Karenanya agama islam dari dulu hingga
sekarang dengan tangguh menyatakan
eksistensinya. Hali ini berarti bahwa agama mempunyai dan memerankan sejumlah
peran dan fungsinya di masyarakat. Oleh
karena itu , study islam dituntut untuk membuka dirinya agar studi islam mampu
berkembang dan beradaptasi dengan dunia modern serta menjawab tantangan
kehidupan dunia dan mudaya modern.
Adapun urgensi studi islam
dapat dipahami sebagai berikut.
1.
Umat islam saat ini berada dalam kondisi problematic
Umat islam pada saat ini berada pada masa yang lemah dalam segala aspek
kehidupan social budaya yang mana harus
berhadapan dengan dunia modern yang serba psraktis dan maju. Oleh karena itu,
umat islam tidak boleh terjebak pada romantisme, artinya menyibukkan diri untuk
membesar-besarkan kejayaan masa lalu yang terwujud dalam sejarah islam, sementara
saat ini islam masih silau menghadapi masa depannya. umat islam memang berada
dalam suasana problematic. Jika sekarang umat islam masih berpegang teguh pada
ajaran-ajaran islam hasil penafsiran ulama terdahulu yang dianggap sebagai ajaran yang mapan
dan sempurna serta paten , berarti mereka memiliki intelektual sebatas
itu saja yang pada akhirnya menghadapi masa depan suram.
Oleh karena itu, disinilah pentingnya studi islam yang dapat mengarahkan
dan bertujuan untuk mengadakan usaha-usaha pembaharuan dan pemikiran kembali
ajaran-ajaran agama islam yang merupakan warisan ajaran yang turun temurun agar
mampu beradaptasi dan menjawab tantangan serta tuntutan zaman dan dunia modern
dengan tetap berpegang pada sumber ajaran islam yang murni dan asli, yaitu
al-quran dan As sunnah. Studi islam juga dapat diharapkan mampu memberikan
pedoman dan pegangan hidup bagi umat islam agar tetap menjadi seorang muslim
sejati yang hidup dalam dan mampu menjawab tantangan serta tuntutan zaman
modern maupun era global sekarang.
Dan Dalam satu hadistnya Rosulullah SAW bersabda:
Sesungguhnya
bani Israil ( kaum yahudi dan nasrani )telah berpecah belah menjadi 72
aliran,dan umatku akan berpecah belah menjadi 73 aliran.Mereka semua akan masuk
neraka kecuali satu aliran saja.Para sahabat bertanya,”Siapakah dia itu wahai
Rosulullah?” Beliau menjawb, “siapa yang mengikuti jejakku dan para sahabatku.”
( HR.tirmidzi al-Hakim dan al-Aajurri,diharuskan oleh al-Albani)
Dari hadist di atas kita tahu bahwa sejak jauh-jauh
hari rosulullah telah menginformasikan (mensinyalir) tentang adanya perpecahan
umat hadist diatas bukanlah isapan jempol belaka.di Indonesia saja ,telah
muncul beberapa aliran agama baru yang muncul dari suatu agama -- terutama
islam -- sejak puluhan tahun yang lalu.pada umumnya, pelopor sekaligus
pemimpinnya mengaku sebagai ”orang pilihan” yang diutus oleh Tuhan
sebagai juru selamat atau penyempurna suatu agama bagi umat manusia.
Maraknya aliran-aliran baru tersebut mengindikasikan
adanya kebutuhan besar terhadap agama yang benar-benar bisa memenuhi kebutuhan
rohaniah perubahan masyarakat akibat modernisme, globalisme dan tahap era post
industri yang menyebabkan krisis kemanusiaan serta kurangnya pengetahuan
tentang agamalah yang menjadi pangkal pangkal utama munculnya berbagai macam
aliran tersebut.
Penyimpangan-penyimpangan tersebut tidak akan terjadi jika manusia
khususnya umat islam memahami dan menguasai metodelogi studi agama,yang dalam
hal ini adalah metodologi studi islam.
2.
Umat islam dan peradabannya berada dalam suasana problematic
Perkembangan IPTEK telah membuka era baru dalam perkembangan budaya dan
peradaban umat manusia. Dunia tampak sebagai suatu system yang saling memiliki
ketergantungan Oleh karenanya, umat
manusia tentunya membutuhkan aturan, norma serta pedoman dan pegangan hidup
yang dapat diterima oleh semua bangsa.
Umat manusia dalam
sejarah peradaban dan kebudayaannya telah berhsil menemukan aturan, nilai,
norma sebagai pegangan dan pedoman yang
berupa: agama, filsafat, ilmu pengetahuan dan teknologi. Umat manusia
pada masa yang serba canggih semakin menjadikan manusia-manusia modern
kehilangan identitas serta kemanusiaannya ( sifat-sifat manusiawinya).
Islam, sebagai agama
yang rahmatullah lil ‘alamin, tentunya mempunyai konsep atau ajaran yang
bersifat manusiawi dan universal, yang dapat menyelamatkan umat manusia dan
alam semesta dari kehancurannya. Akan tetapi , umat islam sendiri saat ini
berada dalam situasi yang serba problematic. Kondisi kehidupan social budaya
dan peradaban umat islam dalam keadaaan lemah dan tidak berdaya berhadapan
dengan budaya dan peradaban manusia dan dunia modern. Disinilh urgensi nya
studi islam, yaitu untuk menggali ajaran-ajaran islam yang asli ndan murni, dan
yang bersifat manusiawi. Dari situlah kemudian dididikkan dan ditransformasikan
kepada generasi penerusnya yang bisa menawarkan alternative pemecahan
permaslahan yang dihadapi oleh umat manusia dalam dunia modern.[2]
C.
Tujuan Study Islam
Muhaimin dalam bukunyab mengemukakan bahwa arah dan tujuan studi islam
dapat dirumuskan sebagai berikut:[3]
1.
untuk mempelajari secara mendalam apa sebenarnya
(hakikat) agam islam
Allah menurunkun agam sebagai alat untuk membimbing dan mengarahkan seta
menyempurnakan pertumbuhan dan perkembangan agama-agama dan budaya umat manusia
dimuka bumi. Allah juga menurunkan ajaran islam sebgai fase awal dari
pertumbuhan dan perkembangan akal dan budi daya manusia. Denngan demikian dapat
dikatakan bahwa ajaran agam islam telah tumbuh dan berkembang sejalan dengan
pertumbuhan dan perkembangan akal fikiran dan budi daya serat agama.
2.
untuk mempelajari secara mendalam pokok-pokok isi
ajaran agama islam yang asli dan operasionalisasinya dalam pertumbuhan dan
perkembangan budaya dan peradaban islam sepanjang sejarahnya
Agama islam adalah agama fitrah sehingga pokok-pokok isi ajaran agama
islam tentunya sesuai dengan fitrah manusia. Fitrah adalah potensi manusia.
Potensi fitrah inilah yang membuat manusia hidup, tumbuh dan berkembang. Sebagi
agam fitrah , pokok-pokok ajaran agama islam tersebut akan tumbuh dan
berkembang secara operasional dan serasi bersam dengan pertumbuhan dan
perkembangan fitrah manusia tersebut.
3.
untuk mempelajari secara mendalam sumber dasar ajaran
agam islam yang tetap abadi dan dinamis
agam islam sebagai agama samawi terkhir membawa ajaran-ajaran yang
berifat final dan mampu memecahkan masalah-maslah kehidupan manusia, menjawab tantangan
dan tuntutannya sepanjang zaman. Permasalahan dan tantangan dan tuntutan hidup
manusiapun bertumbuh-kembang menjadi kompleks dan menimbulkan pertumbuhan dan
perkembangan system kehidupan budaya dan peradaban manusia yang semakin maju
dan modern.
4.
untuk mempelajari secara mendalam prinsip-prinsip dan
nilai –nilai dasar ajaran agam islam , dan bagaiman membimbing dan mengarahkan
serta mengontrol perklembangan budaya dan peradaban manusia pada zaman modern.
Nilai dan prinsip dasar ajaran agama islam diharapkan menjadi
alternative yang mampu mengarahkan,
mengontrol, dan mengendalikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
modern serta factor dinamika lainnya dari system budaya dan peradaban manusia
menuju terwujudnya kondisi kehidupan yang adil dan makmur.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
- Studi keislaman atau islamic studies adalah usaha untuk mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan islam secara empiris dan ajaran-ajarannya. Pengertian semakna adalah usaha-usaha sadar dan sistematis untuk mengetahui dan memahami serta membahas secara mendalam tentang seluk-beluk dan hal-hal yang berhubungan dengan ajaran islam dalam ajaran, sejarah maupun praktek pelaksanaannya secara nyata dalam kehidupan sehari-hari.
- Arah studi islam adalah fenomena agama dengan berbagai pandangan dan bukan untuk mempersempit makna agama pada persoalan ketuhanan, kepercayaan, kredo dan ibadah. Pendekatan studi yang digunakan adalah disiplin keilmuan yang bersifat historis empiris bukan doktrinal normatif-historis. Perkembangan studi agama mendorong peluang pesat munculnya cabang keilmuan keagamaan seperti sejarah agama, psikologi agama, antropologi agama, dan lain-lain
- Lemahnya penguasaan metodologi studi agama serta kelengahan umat islam menyebabkan menjamurnya aliran-aliran baru yang dianggap ‘sesat’ baik dari dalam islam sendiri maupun agama-agama lain.
- Cara pandang yang keliru mengenai islam akan menimbulkan sebuah pandangan dan pengertian yang keliru pula tentang islam.
- Islam selain sebagai agama yang sesuai dengan fitrah manusia, juga sebagai faktor penunjang maju pesatnya ilmu pengetahuan, karena Al Qur’an adalah sumber ilmu pengetahuan yang tertinggi.
- Tingkat pemahaman yang bervariatif cenderung membawa pola perilaku yang berbeda. Hal ini menunjukkan memberi daya umat yang baik namun tidak ditunjang oleh penguasaan keilmuan keislaman, lemah dalam penguasaan metodologi, tidak terorganisasi dan tersistematik dalam struktur pengetahuannya. Dampaknya berupa kualitas pemahaman agama dan keberagaman yang belum responsif terhadap berbagai persoalan yang universal.
- Adapun arah dan tujuan studi Islam dapat dirumuskan sebagai berikut: 1) Untuk mempelajari secara mendalam tentang apa sebenarnya (hakikat)agama Islam itu, dan bagaimana posisi serta hubungannya dengan agama-agama lain dalam kehidupan budaya manusia; 2) Untuk mempelajari secara mendalam pokok-pokok isi ajaran agama Islam yang asli, dan bagaimana penjabaran serta operasionalisasinya dalam pertumbuhan dan perkembangan budaya dan peradaban Islam sepanjang sejarahnya; 3) Untuk mempelajari secara mendalam sumber dasar ajaran agama islam yang tetap abadi dan dinamis, dan bagaimana aktualisasinya; 4) Untuk mempelajari secara mendalam prinsip-prinsip dan nili-nilai dasar ajaran agama Islam, dan bagaimana realisasinya dalam membimbing dan mengarahkan serta mengontrol perkembangan budaya dan peradaban manusia pada zaman modern ini.
- Selanjutnya dengan tujuan-tujuan tersebut diharapkan agar studi Islam akan bermanfaat bagi peningkatan usaha pembaruan dan pengembangan kurikulum pendidikan Islam pada umumnya, dalam usaha transformasi kehidupan sosial budaya serta agama umat Islam sekarang ini, menuju kehidupan sosial-budaya modern pada generasi-generasi mendatang, sehingga misi Islam sebagai rahmah lil ‘alamin dapat terwujud dalam kehidupan nyata di dunia global.
DAFTAR
PUSTAKA
Abdullah, Amin. 2002. Studi Agama ; normativitas
atau historisitas. Yogyakarta : Pustaka pelajar
Abdullah, Yatimin. 2006. Studi Islam
Kontenporer. Jakarta : Amzah.
Nata, Abuddin. 2005. Metodologi Studi Islam. Jakarta
: Raja Grafindo Persada
Prof. DR. Rosihon
Anwar, M.Ag.,DKK, Pengantar Study
Islam,Pustaka Setia, Bandung, 2009, Hal. 25
Izin jadiin sumber ya kak, terima kasih:)
BalasHapus